Selain menempuh pendidikan tinggi yang sesuai dengan bidang minatnya (jurusan), salah satu syarat menjadi seorang pengajar yang profesional adalah menguasai bahan ajar. Tanpa menguasai bahan ajar, maka calon guru tersebut boleh dikatakan “belum layak” untuk mengajar, untuk tujuan itulah seorang mahasiswa Pendidikan Fisika dituntut menguasai bahan ajar Fisika SMA baik konsep maupun analisis. Kenyataan di lapangan menunjukkan masih ditemukan beberapa kasus dimana Guru menemui kesulitan dalam membelajarkan suatu konsep dan menyelesaikan soal analisis, hal tersebut menjadi salah satu kendala utama dalam proses pembelajaran Fisika di kelas. Untuk itulah telah dilakukan penelitian guna mengetahui permasalahan yang dihadapi mahasiswa sebagai seorang calon guru dalam penguasaan bahan ajar Fisika untuk tingkat SMA kelas X, serta upaya-upaya yang ditempuh guna membantu mahasiswa menyelesaikannya. Sebagai objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas Muhammadiyah Purworejo semester V yang mengambil mata kuliah Fisika SMA X yang berjumlah 42 orang. Proses perkuliahan menggunakan pendekatan Peer Teaching. Hasil pengamatan (observasi langsung) dan pre tes menunjukkan adanya kesalahan konsep rata-rata sebesar 20 % untuk tiap pokok bahasan. Hasil akhir yang diperoleh dengan post tes, setelah pembahasan materi keseluruhan oleh mahasiswa dipandu dosen pembimbing secara umum mengalami peningkatan sebesar 75 % untuk semua pokok bahasan.
Kajian tentang bagaimana membelajarkan Fisika di sekolah agar menjadi efektif dan efisien banyak dituangkan oleh peneliti dan guru dengan berbagai metode pembelajaran dan media pembelajaran, hal tersebut dilakukan dalam upaya menjadikan paradigma “fisika itu sulit” di benak siswa hilang sama sekali, sehingga saat ini dirasa tidak relevan lagi membicarakan bahwa siswa masih menganggap fisika sulit. Permasalahan baru yang muncul adalah bagaimana agar pembelajaran yang berlangsung menjadi sederhana tapi menarik, menyenangkan, dan menantang sehingga siswa termotivasi untuk mengetahui lebih lanjut, menimbulkan rasa penasaran dan keingintahuan yang besar terhadap suatu fenomena/ materi yang diajarkan. Salah satu kunci sukses pembelajaran teresebut terletak pada guru sebagai seorang fasilitator dan motivator di kelas, jika guru dapat dianggap sebagai seorang manajer, maka diharapkan mampu mengelola dan memanajemen proses pembelajaran dikelas agar berjalan sebagaimana mestinya dan tercapai standar kompetensi yang hendak dicapai. Untuk itulah guru perlu bekerjasama dengan siswa agar terjalin komunikasi dua arah, sehingga dalam proses pembelajarannya komunikasi bukan lagi menjadi sebuah kendala. Namun demikian masih ditemukan beberapa guru yang mengajar IPA khususnya Fisika di tingkat SMP maupun SMA kurang menguasai bahan ajar, dan merasa kebingungan bagaimana cara mengajarkan suatu konsep dan analisis kepada siswa. Hal semacam inilah yang dapat menghambat tercapainya kompetensi yang hendak dicapai. Terlepas dari kemampuan alamiah yang dimiliki guru tersebut, proses perkuliahan dan pendidikan di perguruan tinggi setidaknya turut menyumbang permasalahan ini.
Download
Problematika Penguasaan Bahan Ajar Fisika SMA Kelas X Pada Mahasiswa Pendidikan Fisika